Tab

Senin, 09 Mei 2011

Trik Bisnis secara Global

Hmmmms ternyata lama juga ngga menyambangi rumah tulisan saya. Kali ini saya ingin menorehkan tetap tentang dunia usaha, karena ternyata langkah- langkah yang saya salahkan ternyata bertentangan dan langkah yang saya anjurkan malah sebaliknya kurang bagus juga untuk memulai bisnis. Hal ini saya dapat setelah saya menjalani dengan tekun usaha saya dan lebih mendalami ilmu bisnis. Ternyata di teori-teori dunia bisnis, apa yang saya lakukan di awal membuka usaha itu di benarkan karena melangkah tanpa ragu. Kesalahan dalam memulai bisnis itu wajar, setidaknya kita pasti belajar dari sana.

Saya menuliskan secara global saja trik-trik dalam memulai usaha, dan perlu di’ingat bahwa ini adalah ilmu sosial yang tidak paten. Jadi anda punya pendapat lain ya silahkan, banyak pendapat menurut pemikiran masing-masing.
Jika anda mempunyai pemikiran untuk membuka suatu usaha atau ingin memasuki dunia bisnis, maka segeralah tentukan bisnis yang ingin anda geluti. Tentukan juga pangsa pasarnya dimana sesuai dengan konsumen yang anda targetkan. Langkah kedua hitung kebutuhan property termasuk tempat dan bahan baku karna untuk menyiapkan modal yang diperlukan. Setelah semua sudah dihitung, maka segera mulailah melangkah. Resiko, laba-rugi, dan segala macamnya tak perlu dipikirkan. Simpan di kotak lalu digembok dan dikubur.

Mungkin beberapa dari anda berpikiran langkah awal adalah modal uang, hal itu juga kurang tepat. Modal uang itu adalah langkah ketiga atau keempat bahkan bisa jadi langkah kelima. Karna saat ini banyak jalan untuk memulai bisnis tanpa modal sendiri (aset pribadi). Banyak sekali orang punya uang (modal) namun tidak tahu uang itu akan diapakan sehingga masuk deposito atau dihutangkan. Hal itu membuktikan uang bukanlah langkah pertama untuk memulai bisnis. Yang dibutuhkan orang untuk berbisnis adalah Keberanian untuk melangkah. Bisnis tidak membutuhkan kita ahli dan pintar di bidang itu, namun kita membutuhkan orang yang ahli dan pintar untuk menjalankan bisnis kita.

Kebanyakan orang yang pintar dan memperhitungkan segala sesuatunya berprofesi jadi karyawan atau pegawai dan mereka terlalu banyak ide sehingga sulit untuk merealisasikannya, namun orang yang dulunya nakal dan atau bodoh malah banyak yang menjadi pengusaha sukses dan kaya karena orang nakal kebanyakan cerdas dan berani tanpa banyak perhitungan. begitupun orang bodoh hanya memikirkan bagaimana besok bisa makan dan mendapat penghasilan lebih yang sering tak terasa membuat mereka lebih cepat sukses. Resiko adalah tantangan bagi pengusaha, namun bagi karyawan atau pegawai menganggap resiko adalah malapetaka yang harus dihindari. Ingat resiko berbanding lurus dengan rejeki. Melangkah dulu, karena orang melangkah pasti akan berfikir, namun sebaliknya orang berfikir jarang yang melangkah dan kebanyakan diam tak berguna.

Ada dua hal yang jangan sampai dilupakan dalam berbisnis ataupun untuk semua profesi yaitu sedekah. Tidak ada orang miskin karena sedekah, semakin banyak kita sedekah maka semakin banyak pula rezeki yang akan datang. Namun perlu diingat, rezeki tidak selalu berbentuk uang atau materi. Yang kedua, selalu tanamkan dan budayakan pikiran positif dalam diri kita. Buang jauh-jauh pikiran dan kata negatif, karena kata adalah do’a dan Allah selalu menjawab “IYA” pada hamba-Nya dengan waktu yang tetap misteri.

Sekali lagi uraian diatas bersifat global belum mendetail.
Selengkapnya...