Tab

Rabu, 23 Februari 2011

WARKOP IJO

Jumpa kembali denga coretan saya para netter. Kali ini tulisan tentang perjalanan hidup saya temanya menyimpang dari yang kemarin-kemarin. Sebelumnya tulisan-tulisan saya tentang kesehatan, kini tentang saya melanjutkan langkah kaki manapaki masa depan. Jauh sebelum saya melakukan pengobatan herbal, saya selalu berfikir "apa yang akan saya lakukan nanti dirumah ya? ". Pertanyaan itu terus muncul lantaran saya tidak diijinkan untuk kembali ke Jember atau keluar dari Probolinggo, yang secara otomatis saya kehilangan pekerjaan atau kegiatan rutin yang sudah saya bangun di Jember.
Akhirnya terlintas sebuah ide yang pernah saya inginkan waktu di Jember dulu yaitu membuat Warung Kopi. Ide ini terlahir karena hobi saya yang suka cangkruk dan menghabiskan waktu di warung kopi atau warung-warung tempat cangkruk (kongkow bahasa gaulnya). Daripada saya cangkruk terus selalu menghabiskan uang kan mending saya cangkruk tapi juga menghasilkan uang. langkah berikutnya saya sampaikan keinginan saya ini kepada ayah dan ibu, namun ternyata tanggapan yang saya dapat negatif. hehe gimana tidak negatif lha wong beliau-beliau menyekolahkan saya dari kecil hingga S1 dengan harapan anaknya menjadi orang "penggede" dan mendapatkan posisi yang proporsional di tengah masyarakat, lha kok malah mau membuka warung kopi yang notabene ga butuh ilmu sampai ,SE. Entah mengapa kalau saya sudah punya keinginan selalu saja kukuh dengan berbagai alasan.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Waktu saya mau berobat ke pengobatan herbal, saya mengutarakan keinginan saya tentang membuka Warung Kopi kepada mbak saya dan juga menyampaikan permasalahannya. eh ternyata mbak saya merespon dengan sangat positif dan langsung menyuruh saya melanjutkan ide saya. Saya bilang sangat positif karena modalpun didukung oleh kakak perempuan saya. Hehehehe... Akhirnya setiba di rumah, saya spontan langsung menyampaikan berita gembira kepada Ayah dan Ibu, dan juga saya barengi dengan langsung mencari lokasi yang pas. Sebelumnya untuk peilihan lokasi saya global dengan area Kota Probolinggo. Namun setelah mendapat lampu hijau dari kakak perempuan saya, maka lokasi yang saya targetkan terfokus pada area pelajar atau anak muda. Lagi-lagi pendirian saya kekkeh pada Jl. Cokroaminoto Probolinggo karena jalan itu adalah jalur pelajar dan jalan ini adalah jalan yang tidak ada matinya. Mungkin sekarang jam 1 sudah sepi jalan ini, tapi saya percaya, beberapa saat lagi jalan ini tidak akan pernah sepi dari orang lalu lalang aktivitas masyarakat. Keberuntungan menyertai, dimana saya mendapatkan sebuah bedak atau los ukuran 3x3 m lengkap dengan toilet mini yang sangat ideal untuk dijadikan warung. Tanpa pikir panjang saya mensepakati sewa tempat ini walaupun sistemnya alih kontrak sampai bulan Agustus 2011 (6 bulan dari bulan Januari).
Setelah deal, saya lanjutkan dengan belanja perlengkapan ala warung kopi. Mulai dari sendok sampai Meja saya siapkan semua dan persiapan ini memakan waktu kurang lebih 1 minggu lamanya dan tarraaaaaaa.... pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2011 pukul 15:00, Warung Kopi nya berhasil dibuka. Alhamdulillah sambutan dari kawan-kawan saya juga tak kalah positifnya, mereka yang selalu mengisi hari di warung kopi saya sampai saat ini. Warung ini saya namakan WARKOP IJO dikarenakan bedak ini di cat hijau/ijo oleh pemilik terdahulunya. Perjalanan yang belum genap 1 bulan ini ternyata tidak mudah dilewati namun sangat menyenangkan. Saya akhirnya sedikit mendapat pengalaman tentang berbisnis/membuka usaha. Dulunya yang selalu suka menghamburkan uang kini berubah 180 derajat. Rp 100,- sangatlah berharga bagi kelanjutan masa depan warung dan kehidupan saya sendiri.
Sampai saat ini warkop yang saya dirikan belum bisa berjalan normal. Grafik omset, pengunjung, dan sistem kerja masih naik turun tidak karuan. Tapi ini lah basic dunia saya, dunia yang selalu mencoba dan berfikir. ide ide selalu muncul tiap saat untuk melancarkan usaha saya. Tidak jarang ide yang sudah saya terapkan mengalami kesalahan dan pada akhirnya saya hapus kembali.
Kini tujuan bergerak maju ke tujuan yang lebih kompleks yaitu "saya cangkruk menghasilkan uang dan juga bisa menghidupi keluarga di masa depan nanti".

Sekian dulu kawan share dari saya, bagaimana dengan para netter? punya ide untuk menjadi pengusaha walaupun cm pengusaha dengan modal dengkul doang?
"walaupun kecil setidaknya saya bos daripada gede tapi kuli"
Kuli kerja - Kuli dapat makan, Kuli nggak kerja - nggak dapat makan (The Power of Kepepet)
Jika kawan kawan punya ide yang bisa di share, bagiii bagiii dooong... hehehehe

5 komentar: