Tab

Senin, 09 Mei 2011

Trik Bisnis secara Global

Hmmmms ternyata lama juga ngga menyambangi rumah tulisan saya. Kali ini saya ingin menorehkan tetap tentang dunia usaha, karena ternyata langkah- langkah yang saya salahkan ternyata bertentangan dan langkah yang saya anjurkan malah sebaliknya kurang bagus juga untuk memulai bisnis. Hal ini saya dapat setelah saya menjalani dengan tekun usaha saya dan lebih mendalami ilmu bisnis. Ternyata di teori-teori dunia bisnis, apa yang saya lakukan di awal membuka usaha itu di benarkan karena melangkah tanpa ragu. Kesalahan dalam memulai bisnis itu wajar, setidaknya kita pasti belajar dari sana.

Saya menuliskan secara global saja trik-trik dalam memulai usaha, dan perlu di’ingat bahwa ini adalah ilmu sosial yang tidak paten. Jadi anda punya pendapat lain ya silahkan, banyak pendapat menurut pemikiran masing-masing.
Jika anda mempunyai pemikiran untuk membuka suatu usaha atau ingin memasuki dunia bisnis, maka segeralah tentukan bisnis yang ingin anda geluti. Tentukan juga pangsa pasarnya dimana sesuai dengan konsumen yang anda targetkan. Langkah kedua hitung kebutuhan property termasuk tempat dan bahan baku karna untuk menyiapkan modal yang diperlukan. Setelah semua sudah dihitung, maka segera mulailah melangkah. Resiko, laba-rugi, dan segala macamnya tak perlu dipikirkan. Simpan di kotak lalu digembok dan dikubur.

Mungkin beberapa dari anda berpikiran langkah awal adalah modal uang, hal itu juga kurang tepat. Modal uang itu adalah langkah ketiga atau keempat bahkan bisa jadi langkah kelima. Karna saat ini banyak jalan untuk memulai bisnis tanpa modal sendiri (aset pribadi). Banyak sekali orang punya uang (modal) namun tidak tahu uang itu akan diapakan sehingga masuk deposito atau dihutangkan. Hal itu membuktikan uang bukanlah langkah pertama untuk memulai bisnis. Yang dibutuhkan orang untuk berbisnis adalah Keberanian untuk melangkah. Bisnis tidak membutuhkan kita ahli dan pintar di bidang itu, namun kita membutuhkan orang yang ahli dan pintar untuk menjalankan bisnis kita.

Kebanyakan orang yang pintar dan memperhitungkan segala sesuatunya berprofesi jadi karyawan atau pegawai dan mereka terlalu banyak ide sehingga sulit untuk merealisasikannya, namun orang yang dulunya nakal dan atau bodoh malah banyak yang menjadi pengusaha sukses dan kaya karena orang nakal kebanyakan cerdas dan berani tanpa banyak perhitungan. begitupun orang bodoh hanya memikirkan bagaimana besok bisa makan dan mendapat penghasilan lebih yang sering tak terasa membuat mereka lebih cepat sukses. Resiko adalah tantangan bagi pengusaha, namun bagi karyawan atau pegawai menganggap resiko adalah malapetaka yang harus dihindari. Ingat resiko berbanding lurus dengan rejeki. Melangkah dulu, karena orang melangkah pasti akan berfikir, namun sebaliknya orang berfikir jarang yang melangkah dan kebanyakan diam tak berguna.

Ada dua hal yang jangan sampai dilupakan dalam berbisnis ataupun untuk semua profesi yaitu sedekah. Tidak ada orang miskin karena sedekah, semakin banyak kita sedekah maka semakin banyak pula rezeki yang akan datang. Namun perlu diingat, rezeki tidak selalu berbentuk uang atau materi. Yang kedua, selalu tanamkan dan budayakan pikiran positif dalam diri kita. Buang jauh-jauh pikiran dan kata negatif, karena kata adalah do’a dan Allah selalu menjawab “IYA” pada hamba-Nya dengan waktu yang tetap misteri.

Sekali lagi uraian diatas bersifat global belum mendetail.
Selengkapnya...

Selasa, 01 Maret 2011

Serba Serbi Awal Berwirausaha Mikro #1

Disini saya akan menceritakan beberapa kejadian lucu, aneh, sedih, mengharukan, dan kisah-kisah yang lain selama 1 bulan lebih saya nekat terjun di dunia wirausaha khususnya warung kopi. Kejadian pertama saat saya tanpa ba bi bu langsung mencari tempat yang saya targetkan tanpa survei dulu tentang harga dan pangsa pasarnya. Walhasil ketika menemukan satu tempat yang saya tempati sekarang saya langsung bingung, lha gimana ngga bingung wong model tempat yang saya inginkan aja belum kebayang dan harga pasaran di area itu berapa. Beruntung sang pemilik tempat masih membantu saya, karna dengan mudah beliau melihat kepolosan dalam dunia usaha. Namun masih saja kebodohan saya lakukan mengingat bedak (tempat usaha) yang saya tempati sekarang ini sistemnya alih kontrak sampai awal bulan agustus 2011, dan akhirnya saya sepakati dengan harga yang menurut teori pengusaha masih terlalu mahal karna saya mesih memakai sitem kasihan (teori garing banget.. hihi). Prinsip ekonomi yang pernah saya pelajari (sbetulnya cm dengerin aja sih) berbunyi menekan modal sekecil kecilnya untuk menghsailkan laba yang sebesar besarnya, nah lo. terlepas dari itu beralih pada masalah waktu dimana tempat itu terhitung efektif saya menempati sejak bulan Februari 2011, jadi hanya 6 bulan saja. Sedangkan dalam merintis usaha yang saya pelajari setidaknya butuh waktu minimal 6 bulanan untuk membentuk pasar yang normal, dan untuk mencapai BEP setidaknya butuh waktu 7 bulanan. Bisa dibayangkan betapa bodohnya saya yang tanpa ilmu yang cukup (walaupun hanya teori) dengan jurus gas pol melaju menuruti cita-cita.
Kejadian Kedua saya ketika menyiapkan dan berbelanja segala kebutuhan untuk melaunching warung. Kebiasaan gaya tukang belanja masih sangat lekat, yaitu kalo belanja asal comot aja. Dimana mata memandang dan dipikirkan sebentar ternyata butuh maka langsung taruh dalam keranjang (mana ada kayu balok untuk buat meja taruh keranjang) tanpa memperhitungkan dulu prioritas kebutuhan untuk usaha saya dan mengperhitungkan harganya. Yah namanya juga pengusaha masih cap kempyeng (tutup botol minuman soda), dan akhirnya ketika dilaunching banyak kekurangan disana sini yang menjadi prioritas utama. Sempat juga saya kehabisan modal walaupun akhirnya tertolong dengan beberapa hal. Ketika saya teliti ternyata barang-barang kecil yang tidak terlalu penting yang menempati rating menghabiskan biaya terbesar. Persoalan ini tidak berahir dalam satu waktu saja, namun sampai sekarangpun terkadang masih terjadi hal serupa. Bedanya sekarang sudah bisa menjaga dan mengendalikan hawa nafsu walaupun terkadang kelepasan. "hehehe namanya juga belajar om".
Kejadian ketiga saya yaitu menuruti suara dari luar begitu saja tanpa memperhitungkan dan mencari jalan keluar atau alternatif lain. Untuk kebodohan yang ketiga ini agak fatal jadi mohon diingat ingat kalau kawan-kawan mau berwirausaha. Kesalahan tersebut diantaranya:
- Rekan kerja saya meminta untuk segera menambah orang/SDM agar tidak terlalu capek dan waktu jualanpun bisa diperpanjang untuk menambah penghasilan walaupun sedikit. Saya agak ragu waktu itu namun si dianya agak ngotot, maklumlah dia jauh lebih berpengalaman dalam hal warung daripada saya. Saya berpikir benar juga biar tidak terlalu diforsir dan kalau bisa buka lebih lama kan otomatis pendapatan bertambah. Nah akhirnya ditambahlah satu orang dengan pemilihan acak aja karena kawan-kawan saya banyak yang menganggur. Hari per hari saya lalui, awalnya memang sambutan pasar bagus (maklumlah barang baru) namun kelamaan hal itu semakin menurun dan menurun hingga mencapai satu titik dan berdiam lagi di titik semula sama seperti ketika cuma berdua. Ketika mendekati akhir bulan dan eng ing eng, melewati perhitungan dan pembukuan sedemikian rupa bahwa hasilnya 0. yah modal ngga balik dan saya pribadipun tidak mendapat apa-apa disebabkan biaya produksi melebihi income.
- Kedua, pengunjung atau konsumen rajanya ngomel dan nuntut. Hati hatilah dengan hal itu, karena konsumen bisanya cuma ngomel dan minta ini dan itu. Namun ketika dituruti maka efek timbal baliknya 0 lagi. Tidak ada efek timbal balik yang akan membuat usaha anda maju kalau tuntutan itu ditelan mentah mentah hanya untuk menutup mulut konsumen. Pelajari dan telaah baik-baik yang diminta konsumen, kira-kira efeknya sebanding ngga dengan hasil yang akan didapatkan.
Kejadian terahir yang ingin saya ceritakan untuk part 1 ini yaitu dimana pada satu waktu ketika saya sangat membutuhkan modal tambahan demi eksistensinya warung saya, lha kok malah ada orang ke rumah mau pinjam uang ke bapak dan ibu. Untuk ukuran kawan-kawan jumlah yang mau dipinjam sangat kecil sekali masih dibawah 100 ribu. Ceritanya orang itu menjual tahu keliling. Ketika mau menjajakan tahunya berkeliling kampung eh kok terjatuh dan walhasil tahunya tumpah. Jangankan laba yang cm beberapa perak, modalnyapun akhirnya ludes deh. Kembali ketika dia kerumah mau pinjam, saya sangat tahu benar keadaan ekonomi di rumah sedang sangat besar pengeluaran di awal tahun ini dan bahkan tabunganpun terkikis habis cuma tersisa untuk hidup sehari hari. Akhirnya mau tidak mau bapak dan ibu angkat tangan dan sayapun tidak bisa berbuat apa apa. Namun ibu saya langsung bicara tentang uang modal kepada penjual tahu tersebut, dan entah otak saya secara cepat menangkap bahwa ibu mau minjam uang modal saya beberapa hari dan toh cuma sedikit. Tanpa dikomandopun saya langsung merespon "berapa??" dan saya mengambil uang dari laci serta menyerahkannya pada orang tersebut. Di kepala langsung terbayang dan teringat hari ini betapa bingung dan terjepitnya saya memikirkan untuk mencari tambahan modal, dan kali ini datang orang yang memang butuh mengembalikan modal saat ini juga bukan untuk tambahan dengan keadaan lebih terjepit lagi dan keadaan itu membuat saya merasakan apa yang dia rasakan. Akhirnya saya hanya berfikir semoga bermanfaat dan bisa mengatasi kesulitan anda, sedangkan saya sekarang harus segera mencari tambahan modal dan harus dapat, Allahua'lam.
Sekian dulu cerita panjang saya tentang serba serbi di awal berwirausaha. Mungkin disini saya berbicara lugu dan membuka dengan lebar tentang usaha dan cara-cara usaha saya, tak lain saya berharap semoga bisa menjadi pelajaran bagi kawan-kawan yang ingin mencoba berwirausaha. Pelajaran yang dapat diambil yaitu selalu perhitungkan dahulu dengan matang sebelum bertindak dan selalu berfikir dengan cepat.
Selengkapnya...

Rabu, 23 Februari 2011

WARKOP IJO

Jumpa kembali denga coretan saya para netter. Kali ini tulisan tentang perjalanan hidup saya temanya menyimpang dari yang kemarin-kemarin. Sebelumnya tulisan-tulisan saya tentang kesehatan, kini tentang saya melanjutkan langkah kaki manapaki masa depan. Jauh sebelum saya melakukan pengobatan herbal, saya selalu berfikir "apa yang akan saya lakukan nanti dirumah ya? ". Pertanyaan itu terus muncul lantaran saya tidak diijinkan untuk kembali ke Jember atau keluar dari Probolinggo, yang secara otomatis saya kehilangan pekerjaan atau kegiatan rutin yang sudah saya bangun di Jember.
Akhirnya terlintas sebuah ide yang pernah saya inginkan waktu di Jember dulu yaitu membuat Warung Kopi. Ide ini terlahir karena hobi saya yang suka cangkruk dan menghabiskan waktu di warung kopi atau warung-warung tempat cangkruk (kongkow bahasa gaulnya). Daripada saya cangkruk terus selalu menghabiskan uang kan mending saya cangkruk tapi juga menghasilkan uang. langkah berikutnya saya sampaikan keinginan saya ini kepada ayah dan ibu, namun ternyata tanggapan yang saya dapat negatif. hehe gimana tidak negatif lha wong beliau-beliau menyekolahkan saya dari kecil hingga S1 dengan harapan anaknya menjadi orang "penggede" dan mendapatkan posisi yang proporsional di tengah masyarakat, lha kok malah mau membuka warung kopi yang notabene ga butuh ilmu sampai ,SE. Entah mengapa kalau saya sudah punya keinginan selalu saja kukuh dengan berbagai alasan.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Waktu saya mau berobat ke pengobatan herbal, saya mengutarakan keinginan saya tentang membuka Warung Kopi kepada mbak saya dan juga menyampaikan permasalahannya. eh ternyata mbak saya merespon dengan sangat positif dan langsung menyuruh saya melanjutkan ide saya. Saya bilang sangat positif karena modalpun didukung oleh kakak perempuan saya. Hehehehe... Akhirnya setiba di rumah, saya spontan langsung menyampaikan berita gembira kepada Ayah dan Ibu, dan juga saya barengi dengan langsung mencari lokasi yang pas. Sebelumnya untuk peilihan lokasi saya global dengan area Kota Probolinggo. Namun setelah mendapat lampu hijau dari kakak perempuan saya, maka lokasi yang saya targetkan terfokus pada area pelajar atau anak muda. Lagi-lagi pendirian saya kekkeh pada Jl. Cokroaminoto Probolinggo karena jalan itu adalah jalur pelajar dan jalan ini adalah jalan yang tidak ada matinya. Mungkin sekarang jam 1 sudah sepi jalan ini, tapi saya percaya, beberapa saat lagi jalan ini tidak akan pernah sepi dari orang lalu lalang aktivitas masyarakat. Keberuntungan menyertai, dimana saya mendapatkan sebuah bedak atau los ukuran 3x3 m lengkap dengan toilet mini yang sangat ideal untuk dijadikan warung. Tanpa pikir panjang saya mensepakati sewa tempat ini walaupun sistemnya alih kontrak sampai bulan Agustus 2011 (6 bulan dari bulan Januari).
Setelah deal, saya lanjutkan dengan belanja perlengkapan ala warung kopi. Mulai dari sendok sampai Meja saya siapkan semua dan persiapan ini memakan waktu kurang lebih 1 minggu lamanya dan tarraaaaaaa.... pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2011 pukul 15:00, Warung Kopi nya berhasil dibuka. Alhamdulillah sambutan dari kawan-kawan saya juga tak kalah positifnya, mereka yang selalu mengisi hari di warung kopi saya sampai saat ini. Warung ini saya namakan WARKOP IJO dikarenakan bedak ini di cat hijau/ijo oleh pemilik terdahulunya. Perjalanan yang belum genap 1 bulan ini ternyata tidak mudah dilewati namun sangat menyenangkan. Saya akhirnya sedikit mendapat pengalaman tentang berbisnis/membuka usaha. Dulunya yang selalu suka menghamburkan uang kini berubah 180 derajat. Rp 100,- sangatlah berharga bagi kelanjutan masa depan warung dan kehidupan saya sendiri.
Sampai saat ini warkop yang saya dirikan belum bisa berjalan normal. Grafik omset, pengunjung, dan sistem kerja masih naik turun tidak karuan. Tapi ini lah basic dunia saya, dunia yang selalu mencoba dan berfikir. ide ide selalu muncul tiap saat untuk melancarkan usaha saya. Tidak jarang ide yang sudah saya terapkan mengalami kesalahan dan pada akhirnya saya hapus kembali.
Kini tujuan bergerak maju ke tujuan yang lebih kompleks yaitu "saya cangkruk menghasilkan uang dan juga bisa menghidupi keluarga di masa depan nanti".

Sekian dulu kawan share dari saya, bagaimana dengan para netter? punya ide untuk menjadi pengusaha walaupun cm pengusaha dengan modal dengkul doang?
"walaupun kecil setidaknya saya bos daripada gede tapi kuli"
Kuli kerja - Kuli dapat makan, Kuli nggak kerja - nggak dapat makan (The Power of Kepepet)
Jika kawan kawan punya ide yang bisa di share, bagiii bagiii dooong... hehehehe
Selengkapnya...

Selasa, 11 Januari 2011

Pengobatan HERBAL

Setelah sekian lama saya tidak menulis akhirnya saya punya kesempatan juga mencoretkan kisah penyakit saya. Postingan saya yang terahir yaitu Perjalanan Kemo 1. Sebetulnya ada Kemo ke dua yang saya jalani sekitar tanggal 9 November 2010 di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL/ Rumkital). Proses yang saya jalani pada Kemo ke 2 sama dengan kemo terapi yang pertama. Bedanya hanya terletak pada fisik saya, dimana sebelumnya masih cakep (kwkwkwkwkw..) sedangkan pada kemo ke dua kalinya kepala saya sudah plontos serrr (bahasa gaul.red) tanpa rambut dikarenakan efek kemo terapi yang pertama yaitu rambut saya rontok. Di kemo saya yang kedua juga berbeda pada keadaan keluarga, dimana ayah dan ibu saya baru berangkat menunaikan ibadah haji jadinya saya ditunggui kakak pertama dan teman saya igok.
Efek samping kemo terapi saya bertambah buruk saja, yaitu ditambah keadaaan badan saya yang semakin lemah. Namun saya tak mau menyerah begitu saja, saya tetap menjaga pola makan yang banyak dan semangat seperti orang yang sedang sehat. Seperti biasa 2 minggu setelah kemo terapi saya cek darah. Benar saja ketika cek darah diperoleh hasil bahwa SGPT dan SGOT yang menunjukkan angka naik, dengan kata lain liver/ hati saya memburuk. Setalah konsultasi dengan dokter saya, maka diputuskan untuk foto USG Liver dan ginjal serta cek darah lagi untuk memeriksakan Hepatitis serta ditakutkan adanya metastase tumornya pada liver saya. Dari hasil USG diperoleh hasil saya terjangkit hepatitis B, dan keadaan liver saya semakin memburuk. Akhirnya diputuskan untuk menunda terapi kemo saya yang ke 3 sampai liver saya membaik. Sepertinya di dalam riwayat keluarga saya mempunyai penyakit hepatitis menurun, dan kemo terapi yang saya jalani kahirnya membunuh kekebalan tubuh saya sehingga memicu virus hepatitis yang bersarang pada tubuh saya.
Dari keadaan terahir, akhirnya saya pribadi memutuskan menghentikan terapi kemo yang saya jalani atau tidak melanjutkannya sambil menunggu ayah dan ibu saya pulang dari tanah suci Mekkah. Di hari hari itu saya minum jamu temulawak terus dengan harapan liver saya membaik dan makan makanan yang baik untuk liver. Disinilah saya membuat kesalahan lagi, saya terlalu konsen pada liver saya sehingga melupakan tumor yang seharusnya masih harus diperangi. Sekedar untuk diketahui, makanan dan minuman yang baik untuk liver adalah pantangan dari tumor/kanker dan sebaliknya. Begitupun pola hidupnya, olahraga dan aktivitas baik untuk penderita tumor/ kanker namun tidak dianjurkan untuk penderita liver. 19 Desember 2010, ayah dan ibu saya kembali dari tanah suci dan akhirnya saya menceritakan semua yang saya alami. Ayah dan ibu mengamini niat saya untuk menghentikan terapi kemo yang saya jalani, namun saya aka beralih pada pengobatan alternative yaitu herbal. Nah, disini saya tidak segera beralih atau melakukan pengobatan herbal.
Pada awal Januari 2011, bekas luka operasi tumor saya yang telah mongering tiba-tiba robek kulitnya namun dagingnya baik-baik saja mirip luka lecet karna terbakar atau terjatuh. Sudah seminggu lengan saya kembali terluka, pengobatan yang saya lakukan tidak membuahkan hasil atau dengan kata lain, luka di lengan saya tidak mongering dan tidak mengecil. Senin 10 Januari ’11 saya diajak ke Gresik oleh kakak perempuan saya untuk mencari obat herbal atau pengobatan herbal. Saya mengunjungi sebuah apotik yang menjual ekstrak tumbuhan untuk obat kanker atau tumor yang diproduski oleh apotekernya sendiri. Ternyata di apotik itu, saya bisa berkonsultasi dengan apoteker atau penemu obat herbal tersebut yang ternyata bergelar Doktor (S3 Kedokteran) dan juga seorang dosen kedokteran di UNAIR tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dari konsultasi itulah akhirnya dapat diketahui bahwa luka yang kembali memburuk ini bs dicurigai tumbuhnya kembali tumor yang saya derita. Hyaaaaah!!!!... kemo yang saya jalani bisa diartikan sia sia deh gara-gara kesalahan saya tidak menjalani pengobatan dengan konsisten untuk mencegah tumbuhnya kembali tumor tersebut. Akhirnya saya diresepkan 4 macam kapsul herbal yang harus saya minum 3x sehari untuk pengobatan tumor dan liver saya sekaligus. Hihihihihih… banyak juga nih kapsul yang harus diminum, sekali minum 8 kapsul.
Semoga saja pengobatan kali ini bermanfaat dan bisa menyembuhkan penyakit saya, minta tolong sambung do’a ya kawan-kawan. Disamping meminum kapsul yang sudah saya dapatkan, saya juga akan mencoba kombinasikan dengan pengobatan alternartif lain. Sementara ini yang bisa saya ceritakan selama 2 bulan terahir namun berusaha saya buat sesingkat mungkin, semoga bisa bermanfaat bagi kawan-kawan yang lain terutama bagi penderita yang sama dengan saya. Jika kawan-kawan mempunyai info untuk membantu pengobatan saya bisa di share.
Selengkapnya...

Rabu, 08 Desember 2010

SEKELUMIT KATA

Maaf para kawan-kawan blogger, saya lama tidak bersua di dunia maya karna kesehatan memburuk akibat penyakit dan terapi yang saya lakukan. Mohon sambung do'a agar cepetsembuh dan kembali gila-gila'an lagi....hehehehe..Salam Hangat.. Selengkapnya...

Kamis, 18 November 2010

Perjalanan Kemo 1

Kali ini saya rubah sedikit judul tulisan saya ke hal yang lebih inti yaitu kepada tahap dimana saya akhirnya menjalani kemo terapi atas penyakit yang saya idap yaitu Tumor Fibro Sarcoma. Yup setelah operasi pengangkatan tumor di lengan dan setelah diketahui hasilnya bahwa benjolan yang nempel di lengan saya adalah Tumor Ganas Fibrosarcoma, maka tindakan selanjutnya adalah pemberantasan sampai ke akar-akarnya. Atas saran dokter untuk melakukan kemo terapi, maka saya beserta keluarga sepakat untuk mengambil langkah kemo terapi tersebut walaupun berita yang beredar di luar sangat mengerikan tentang efek kemo terapi. Namun namanya orang ingin sembuh dari penyakit dan tak ingin penyakit ini muncul kembali ya apa boleh buat.

Terapi kemo saya yang pertama rencananya akan dimulai 19 Oktober 2010 di RSAL dr. Ramelan Surabaya. Sekedar diketahui, Kemo terapi merupakan terapi untuk membunuh sel-sel kanker atau tumor dengan cara memasukkan beberapa macam obat ke dalam tubuh melalui infuse. Sejak seminggu sebelumnya saya melakukan banyak persiapan untuk kemo terapi tersebut, mulai belanja obat kemo, cek darah, persiapan mental, makan-makanan bergizi, dan tak lupa memendekkan rambut saya juga mengingat katanya efek kemo terapi akan membuat rambut rontok.

Setelah siap akhirnya tanggal 19 Oktober saya menuju ke RSAL untuk menjalani terapi kemo. Ternyata sebelum kemo, saya harus menjalani cek jantung terlebih dahulu untuk melihat apakah jantung saya sehat atau tidak mengingat obat kemo tergolong obat yang sangat berbahaya. Alhamdulillah semua rangkaian tes dapat saya lalui dengan mudah dan tibalah saya memasuki ruangan opname. Ohya, untuk proses memasukkan obat terapi kemo ini butuh waktu kurang lebih 24 jam jadi harus opname. Kalau tidak salah waktu itu sekitar pukul 13 ketika saya masuki ruangan opname di bagian ruang pasien bedah. Tangan kanan saya lagi-lagi diperkosa jarum infuse yang sudah mulai terbiasa menembus kulit lalu dan dilanjut suntik obat anti mual dan anti-anti yang lain. Sekitar jam 15, infuse standard diganti infuse dengan campuran obat dengan durasi waktu menghabiskan 2 jam. Kalau dilihat kasat mata, infuse obat yang pertama ini volumenya sekitar 250 ml dan begitupun obat kedua serta ketiga. Hanya jenis dan durasi waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan obatnya saja yang berbeda. Proses memasukkan obat kemo ini berakhir keesokan harinya sekitar jam 2 siang dan saya bisa langsung meninggalkan rumah sakit. Ternyata efek samping obat ini juga lumayan dahsyat, maklum memang obat golongan sangat keras. Efek samping pertama yang paling terasa adalah mual, lemas atau terasa lelah, serta tidak enak makan seperti orang terserang typhus. Lihat makanan yang ada hanya rasa eneg, namun demi rasa ingin sembuh maka semua itu berusaha saya tepis. Efek mual dan eneg itu hilang pada hari kelima, nafsu makan saya kembali muncul. Efek samping kedua yang saya rasa yaitu saraf pendengaran terasa semakin sensitive. Jika ada suara gaduh yang memekakkan telinga maka indera pendengaran terasa sakit dan berdengung, namun efek samping yang ini tidak bertahan lama hanya berkisar 2-3 hari.

Di hari ke-enam, nafsu makan saya kembali pulih namun masih mudah mual. Stelah 2 minggu pasca kemo ternyata masih ada efek samping dari obat yang muncul yaitu rontoknya rambut di kepala. Rambut sangat mudah sekali rontok dalam jumlah banyak dan tidak perlu dicabut. Dengan terpaksa saya menggundul sampai kulit kepala. Sejak saya bisa memahami dunia, saya tidak pernah satu kalipun digundul dengan kata lain inilah pertama kali kepala saya dipelontos dan terasa aneh serta selalu ditertawakan. Hihihihihihi…

Sekian kemo pertama, untuk kemo kedua ditunggu aja.
Selengkapnya...

Rabu, 03 November 2010

Perjalanan part 5

Selamat pagi/ siang/ sore/ malam (coret yang tidak perlu) kawan. Dirumah sedang sibuk persiapan ayah dan ibu berangkat ke Tanah Suci dan saya sendiri juga sibuk menjalani pengobatan sakit yang saya ceritakan, jadinya jarang membuka laptop bututku dan corat coret. Kali ini saya mau melanjutkan cerita perjalanan saya setelah diputus sambung sekian kali. Hehehehe…

Setelah pulang dari operasi di Rumah Sakit Marinir Gunung Sari, saya mampir di rumah kakak saya yang pertama untuk konsultasi dengan Ibu Maria tentang perawatan luka operasi saya. Untuk perawatan luka jahitan, saya lakukan di rumah dibantu oleh teman saya dokter Ike yaitu dokter yang telah saya ceritakan di awal sambil menunggu hasil pemeriksaan Tumor saya dari lab Patologi Anatomi.
Senin tanggal 4 Oktober 2010 berdasarkan yang dijanjikan, maka hasil lab saya keluar dan diberitakan kepada kakak saya yang pertama. Karna proses penyampaiannya yang panjang, maka hasilnya sampai di orang tua saya baru keesokan harinya. Pagi sekitar pukul 09 setelah sarapan saya ingat akan hasil lab yang seharusnya keluar kemarin senin maka saya menanyakan pada bapak dan ibu. Wajah bapak dan ibu terlihat cemberut saja dan dengan ketus menjawab “ganas”…

Wiiks!!!!

Wah ini sepertinya berita buruk yang datang pikir saya, dan saya tidak berani bertanya macam-macam lagi. Saya ingat kan hari kamis atau lusanya, kami akan ke RSAL lagi akan menemui dokter Eka untuk konsultasi dan kontrol perkembangan penyakit saya serta tindakan yang akan diambil selanjutnya. Gara-gara berita buruk tersebut, maka bapak dan ibu langsung mengeluarkan bermacam-macam jurus nasehat yang membuat saya terdiam kikuk. Parahnya lagi ibu langsung mengeluarkan jurus omelan yang paling mematikanku yaitu:

“gak usah ke Jember lagi!!!” dan dilanjutkan dengan alasan-alasan serta marahnya ibu karna tidak betah di rumah Probolinggo dan memilih hidup di kota Jember. Semua alasanku hidup di Jember dimentahkan oleh ibu. Hehehehehe maklum bapak dan ibu tinggal berdua kesepian tanpa anak dan cucu menemani, apalagi saya anak bungsu. Setalah itu ibu melanjutkan jurus andalan keduanya yang sering disampaikan pada saya yaitu

“setelah bapak dan ibu pulang dari Makkah, kamu harus segera kawin!!!”

“Wuiiiiiiks mati aku”jawabku di dalam hati dan dengan spontan saya tersenyum.
Namun tak kalah spontannya ibu menangkis balasan senyumanku dengan kemarahan dan berkata “Aku tidak bercanda gak usah senyam senyum!!!”

Wahahahahahaha matilah kini cerita petualangan mu Wawan! Takut, resah, dan kudu ketawa aja saya dibuatnya. Sampai saat ini saya masih terbayang kejadian pagi itu. Wah ini efek tumor sialan dongkolku. Untuk perintah ibu yang pertama masih bisa ditolerir dan banyak cara untuk mengatasinya, tapi untuk perintah ibu yang kedua langsung buat kepala saya pening ga nyenyak tidur. Lha bagaimana ga pening kerja’an belum jelas, tabungan ga ada dan yang paling penting “calonnya ini siapa???”. Matilah aku, mungkin hanya itu kata yang pas untuk menggambarkan keibutan kepalaku. Akibat ketakutanku akan jurus pamungakas ibu saya yang kedua itu membuat tindakan saya sering konyol terhadap perempuan. Hihihihihi tapi semakin asyik juga sih. Cerita itu cukup sampai disana aja yah, lanjut lagi ke tumor sialan lagi.
Semenjak berita itu, datanglah berbagai saran pengobatan untuk tumor ganas yang saya derita. Tentulah saran-saran itu dominan diluar medis, mulai pengobatan herbal sampai menggunakan magic. Namun saya dan keluarga belum bisa mengambil langkah untuk pengobatan yang akan saya tempuh karena belum jelasnya info yang kami peroleh dari dokter yang menangani penyakit saya.
Hari kamis tanggal 07 Oktober saya kembali ke RSAL menemui dokter Eka. Betapa kagetnya saya dan kedua orang tua saya ketika bertemu dokter Eka dan menyuruh saya untuk segera menjalani kemoterapi secepatnya dikarenakan Tumor yang saya derita adalah paling galak. Pantas waktu pertumbuhannya sangat cepat Cuma dalam hitungan bulan saja sudah membesar. Jenis tumor saya menurut hasil lab patologi anatomi adalah FIBROSARCOMA atau tumor jaringan yang lunak. Tumor ini jarang terjadi apalagi pada orang yang masih berusia muda sepertia saya. Sebetulnya dokter sudah berusaha membersihkan tumor dari lengan saya lewat operasi, namun karena tumor ini sangat ganas maka dokterpun takut akan tumbuh kembali atau masih ada yang tertinggal. Jika benar masih ada yang tertinggal maka akan tumbuh kembali dan berpotensi menyerang paru-paru menurut dokter. Tumor ini juga dapat menyerang tulang disekitar lengan yang ditempati.
Pulang dari RSAL bapak dan ibu semakin bingung dan terpukul dengan berita dari dokter. Akhirnya kedua kakak saya dikumpulkan untuk dimintai pendapatnya tentang langkah apa yang akan diambil. Kami mencoba bertanya dahulu kesana kemari mencari info pengobatan selain medis yang bisa dilakukan. Banyak jawaban yang kami dapat dari orang-orang yang pernah mengalami pengobatan non medis, mulai dari tumbuhan keladi tikus, buah sirsat, kemo herbal, pengobatan kekuatan alam, dan lain-lainnya. Akhirnya saya dan orang tua memutuskan pulang dulu kerumah untuk berfikir memantapkan hati sambil mengobati luka jahitan operasi. Untuk sementara saya melakukakn pengobatan herbal dengan meminum keladi tikus yang katanya berkhasiat membunuh kanker dan obat herbal lain yang berkhasiat menjaga stamina. Disamping itu saya juga memakan buah sirsat setiap hari serta minum air oksigen setiap pagi hari. Lengkap dah kalau namanya jamu dan obat di meja kamar saya. Semua saya telan dengan harapan bisa sembuh tanpa pengobatan medis yang katanya menakutkan itu.

(bersambung lagi kawan.. semakin malam harus segera istrirahat dan semakin sedikit yang bisa saya ceritakan karena mendekati hari-hari saya saat ini)
Selengkapnya...